Rasulullah SAW merupakan sosok pemimpin yang sangat dicintai oleh umat muslim. Beliau senantiasa mengajarkan amalan kebaikan serta menunjukkan ganjaran berupa menunjukkan syafa’at bagi orang yang Tuhan dan dia kehendaki.
Syafa’at yang diperoleh seorang muslim akan menjadi saksi amalan kebaikan baginya dikala di hari selesai zaman kelak. Banyak orang yang beranggapan gotong royong untuk menerima syafa’at dari Rasulullah ialah denga berziarah ke makam beliau.
Padahal yang demikian ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah sendiri. Beliau justru memberi tahu mengenai amalan yang dapat mendatangkan syafa’at di hari selesai zaman kelak. Lantas amalan apa sajakah yang dimaksud? Berikut info selengkapnya.
1. Tauhid dan Mengikhlaskan Ibadah Kepada Tuhan Serta Ittiba’ Kepada Rasulullah SAW
Amalan yang pertama yaitu tauhid dan mengikhlaskan ibadah kepada Tuhan serta ittiba’ kepada Rasulullah SAW. Tidak dapart dipungkiri bahwa tauhid menjadi salah satu hal terpenting yang harus dimilliki seorang muslim.
Nabi SAW pernah ditanya: "Siapakah orang yang paling bahagia dengan syafa’atmu pada hari Kiamat?" Nabi menjawab :
"Yang paling bahagia dengan syafa’atku pada hari Kiamat adalah, orang yang mengucapkan Laa ilaahaa illallaah dengan nrimo dari hatinya atau dirinya". [HR Bukhari, no. 99]
Namun hal yang harus diingat ialah semua perbuatan tersebut harus diiringi dengan keikhlasan hati dalam melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Tuhan SWT. Orang yang nrimo dalam melaksanakan perintah Tuhan dalam hal beribadah ataupun amalan kebaikan lainnya maka ia berhak menjadi salah satu orang yang menerima syafa’at dari Rasulullah.
2. Shalatnya Sekelompok Orang Muslim Terhadap Mayit Muslim
Amalan selanjutnya yaitu menyolatkan sesama orang muslim. Sekelompok orang yang melaksanakan hal tersebut akan memperoleh syafa’at dari Rasulullah SAW di hari selesai kelak. Hal tersebut sesuai dengan sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang mayit dishalatkan oleh sekelompok orang Islam yang jumlah mereka mencapai seratus, semuanya memintakan syafa’at untuknya, melainkan syafa’at itu akan diberikan pada dirinya". [HR Muslim, no. 947, 58].
"Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lalu jenazahnya dishalatkan oleh empat puluh orang yang tidak menyekutukan Tuhan dengan sesuatu apapun, melainkan Tuhan akan menunjukkan syafa’at kepadanya". [HR Muslim, no.948, 59].
Maka dari itu, apabila ada saudara muslim yang meninggal dunia, maka shalatkanlah bersama 100 atau 40 kaum muslim lainnya. Sebab perbuatan yang demikian ini akan mendatangkan syafa’at dari Tuhan SWT tentunya melalui hamba pilihannya yakni Rasulullah SAW.
3. Shalawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Amalan ketiga yang sudah terang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW ialah dengan bershalawat kepada beliau. Dari Ibnu Mas’ud, bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Orang yang paling berhak menerima syafa’atku pada hari selesai zaman adalah, yang paling banyak shalawat kepadaku" (HR Tirmidzi, no.484).
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan menerima syafaatku pada hari kiamat.” (HR. ath-Thabrani dan dihasankan oleh imam Al-Mundziri, Al-Haitsami, al-Albani rahimahumullahu. (Shahihul Jami’ : 6357)
Maka berbahagialah orang yang senantiasa bershalawat kepada Rasulullah sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkannya.
4. Puasa, Baik Puasa Wajib Maupun Puasa Sunnah
Selain bershalawat kepada Rasulullah, ternyata menjalankan puasa wajib ataupun sunnah menjadi salah satu jalan untuk menerima syafa’at dari Rasulullah SAW di darul abadi kelak. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa dan al Qur`an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak. Puasa akan berkata : "Wahai, Rabb-ku. Aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan saya untuk memberi syafa’at kepadanya". Sedangkan al Qur`an berkata : "Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan saya untuk memberi syafa’at kepadanya". Maka keduanya pun memberi syafa’at". [HR Ahmad, II/174; al Hakim, I/554; dishahihkan oleh al Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Haitsami, dll. Lihat Majma’uz Zawaid III/181. Dan Tamamul Minnah, hlm. 394]
Kedua amalan ini, di hari selesai zaman kelak akan berdoa kepada Tuhan dan meminta izin kepadanya untuk menunjukkan syafa’at bagi orang mengalamkan puasa dan membaca Al-Qur’an pada hari selesai zaman kelak.
5. Senantiasa Berdo’a Setelah Adzan
Rasulullah SAW tidak pernah menanggap sepele suatu amalan kebaikan. Bahkan orang yang berdoa ketika ketika adzan akan menerima syafa’at di darul abadi kelak dari beliau. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan 'Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang tepat ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga mampu menempati maqam terpuji yang engkau janjikan'. Maka dia berhak menerima syafa’atku pada hari Kiamat". [HR Bukhari no.614, dari Jabir bin Abdillah]
6. Memperbanyak Sujud
Memperbanyak sujud juga menjadi salah satu amalan yang mendatangkan syafa’at selanjutnya. Maksud dari memperbanyak sujud ialah senantiasa melaksanakan shalat wajib serta teguh pendirian dalam mengerjakan shalat sunnah.
Selain sujudnya shalat wajib dan shalat sunnah, ternyata sujud tilawah ketika membaca ayat-ayat sajadah dan sujud syukur termasuk dalam sujud yang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami, dia berkata: "Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya mendatangi dia sambil membawa air untuk wudhu’ beliau. Kemudian dia berkata kepadaku,'Mintalah'. Aku berkata,'Aku minta untuk dapat menemanimu di surga,' kemudian dia berkata, 'Atau selain itu?' Aku berkata,'Itu saja'. Lalu dia Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tolonglah saya atas dirimu dengan banyak bersujud". [HR Muslim, no.489, 226].
Tidak hanya akan memperoleh syafa’at dari Rasulullah SAW. Ternyata orang yang memperbanyak sujud selama hidupnya juga akan menerima syafa’at dari para malaikat. Dalam hadits Shahihain, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersaba:
“Apabila Tuhan telah selesai memutuskan diantara hamba-hambanya, dan Tuhan ingin mengeluarkan hamba-hambanya yang terjatuh ke Neraka bagi hamba yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya kepada Tuhan (maksudnya Ahli Tauhid), Allahpun memerintahkan para malaikat-Nya untuk mengeluarkan hamba-hamba yang menyembah kepada Tuhan Subhanahu Wata’ala, maka para malaikat mengeluarkan mereka dari Neraka. Malaikat mengetahui tanda-tandanya dari bekas-bekas sujud dari anggota badannya. Dan Tuhan juga telah mengharamkan api neraka untuk tidak memakan bekas-bekas sujud dari anggota tubuh para hambanya. (Shahih, HR. Bukhari (7437), Muslim (182)).
7. Membaca al Qur`an, Mentadabburinya, dan Mengamalkan Isinya
Amalan selanjutnya yaitu membaca Al-Qur’an, mentadabburinya dan mengamalkan isinya. Amalan Al-Qur’an tersebut akan mendatangakan syafa’at bagi mereka yang sungguh-sungguh dalam membaca, memahami dan mengamalkannya. Dari Abi Umamah bahwasannya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda :
"Bacalah al Qur`an. Sesungguhnya al Qur`an akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya…" [HR Muslim, no.804].
8. Tinggal di Madinah, Sabar Tehadap Cobaannya, dan Wafat Disana
Amalan terakhir yang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW ialah tinggal di Madinah, tabah terhadap cobaannya dan wafat di sana. Hal ini telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya. Beliau bersabda:
"Tidaklah seseorang tabah terhadap kesusahannya (Madinah) kemudian dia mati, kecuali saya akan menunjukkan syafa’at padanya, atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat. Jika dia seorang muslim" [HR Muslim, no.1374, 477; dari Abu Sa’id al Khudri].
Maka beruntunglah bagi mereka yang senantiasa bersabar ketika menerima cobaan dikala berada di Madinah. Sebab Rasulullah SAW akan menunjukkan syafa’at kepadanya. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang dari umatku tabah terhadap cobaan Madinah dan kesusahannya, kecuali saya akan menunjukkan syafa’at padanya atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat". [HR Muslim, no.1378, 484; dari Abu Hurairah].
"Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah disana. Sesungguhnya saya akan memberi syafa’at bagi orang yang mati disana". [HR Ahmad, II/74,104; Tirmidzi, no.3917; Ibnu Majah, no.3112; Ibnu Hibban, no. 3741, dari Ibnu Umar. Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan shahih"].
Demikianlah info mengenai amalan yang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW. Maka dari itu, sebagai seorang muslim kita harus senantiasa mengamalan amalan di atas, selain biar menerima pahala, syafa’at tersebut juga mampu menjadi saksi amalan kebaikan yang telah kita lakukan selama hidup di dunia.
Syafa’at yang diperoleh seorang muslim akan menjadi saksi amalan kebaikan baginya dikala di hari selesai zaman kelak. Banyak orang yang beranggapan gotong royong untuk menerima syafa’at dari Rasulullah ialah denga berziarah ke makam beliau.
1. Tauhid dan Mengikhlaskan Ibadah Kepada Tuhan Serta Ittiba’ Kepada Rasulullah SAW
Amalan yang pertama yaitu tauhid dan mengikhlaskan ibadah kepada Tuhan serta ittiba’ kepada Rasulullah SAW. Tidak dapart dipungkiri bahwa tauhid menjadi salah satu hal terpenting yang harus dimilliki seorang muslim.
Nabi SAW pernah ditanya: "Siapakah orang yang paling bahagia dengan syafa’atmu pada hari Kiamat?" Nabi menjawab :
"Yang paling bahagia dengan syafa’atku pada hari Kiamat adalah, orang yang mengucapkan Laa ilaahaa illallaah dengan nrimo dari hatinya atau dirinya". [HR Bukhari, no. 99]
Namun hal yang harus diingat ialah semua perbuatan tersebut harus diiringi dengan keikhlasan hati dalam melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Tuhan SWT. Orang yang nrimo dalam melaksanakan perintah Tuhan dalam hal beribadah ataupun amalan kebaikan lainnya maka ia berhak menjadi salah satu orang yang menerima syafa’at dari Rasulullah.
2. Shalatnya Sekelompok Orang Muslim Terhadap Mayit Muslim
Amalan selanjutnya yaitu menyolatkan sesama orang muslim. Sekelompok orang yang melaksanakan hal tersebut akan memperoleh syafa’at dari Rasulullah SAW di hari selesai kelak. Hal tersebut sesuai dengan sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang mayit dishalatkan oleh sekelompok orang Islam yang jumlah mereka mencapai seratus, semuanya memintakan syafa’at untuknya, melainkan syafa’at itu akan diberikan pada dirinya". [HR Muslim, no. 947, 58].
"Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lalu jenazahnya dishalatkan oleh empat puluh orang yang tidak menyekutukan Tuhan dengan sesuatu apapun, melainkan Tuhan akan menunjukkan syafa’at kepadanya". [HR Muslim, no.948, 59].
Maka dari itu, apabila ada saudara muslim yang meninggal dunia, maka shalatkanlah bersama 100 atau 40 kaum muslim lainnya. Sebab perbuatan yang demikian ini akan mendatangkan syafa’at dari Tuhan SWT tentunya melalui hamba pilihannya yakni Rasulullah SAW.
3. Shalawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Amalan ketiga yang sudah terang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW ialah dengan bershalawat kepada beliau. Dari Ibnu Mas’ud, bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Orang yang paling berhak menerima syafa’atku pada hari selesai zaman adalah, yang paling banyak shalawat kepadaku" (HR Tirmidzi, no.484).
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan menerima syafaatku pada hari kiamat.” (HR. ath-Thabrani dan dihasankan oleh imam Al-Mundziri, Al-Haitsami, al-Albani rahimahumullahu. (Shahihul Jami’ : 6357)
Maka berbahagialah orang yang senantiasa bershalawat kepada Rasulullah sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkannya.
4. Puasa, Baik Puasa Wajib Maupun Puasa Sunnah
Selain bershalawat kepada Rasulullah, ternyata menjalankan puasa wajib ataupun sunnah menjadi salah satu jalan untuk menerima syafa’at dari Rasulullah SAW di darul abadi kelak. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa dan al Qur`an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak. Puasa akan berkata : "Wahai, Rabb-ku. Aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan saya untuk memberi syafa’at kepadanya". Sedangkan al Qur`an berkata : "Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan saya untuk memberi syafa’at kepadanya". Maka keduanya pun memberi syafa’at". [HR Ahmad, II/174; al Hakim, I/554; dishahihkan oleh al Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Haitsami, dll. Lihat Majma’uz Zawaid III/181. Dan Tamamul Minnah, hlm. 394]
Kedua amalan ini, di hari selesai zaman kelak akan berdoa kepada Tuhan dan meminta izin kepadanya untuk menunjukkan syafa’at bagi orang mengalamkan puasa dan membaca Al-Qur’an pada hari selesai zaman kelak.
5. Senantiasa Berdo’a Setelah Adzan
Rasulullah SAW tidak pernah menanggap sepele suatu amalan kebaikan. Bahkan orang yang berdoa ketika ketika adzan akan menerima syafa’at di darul abadi kelak dari beliau. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan 'Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang tepat ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga mampu menempati maqam terpuji yang engkau janjikan'. Maka dia berhak menerima syafa’atku pada hari Kiamat". [HR Bukhari no.614, dari Jabir bin Abdillah]
6. Memperbanyak Sujud
Memperbanyak sujud juga menjadi salah satu amalan yang mendatangkan syafa’at selanjutnya. Maksud dari memperbanyak sujud ialah senantiasa melaksanakan shalat wajib serta teguh pendirian dalam mengerjakan shalat sunnah.
Selain sujudnya shalat wajib dan shalat sunnah, ternyata sujud tilawah ketika membaca ayat-ayat sajadah dan sujud syukur termasuk dalam sujud yang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami, dia berkata: "Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya mendatangi dia sambil membawa air untuk wudhu’ beliau. Kemudian dia berkata kepadaku,'Mintalah'. Aku berkata,'Aku minta untuk dapat menemanimu di surga,' kemudian dia berkata, 'Atau selain itu?' Aku berkata,'Itu saja'. Lalu dia Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tolonglah saya atas dirimu dengan banyak bersujud". [HR Muslim, no.489, 226].
Tidak hanya akan memperoleh syafa’at dari Rasulullah SAW. Ternyata orang yang memperbanyak sujud selama hidupnya juga akan menerima syafa’at dari para malaikat. Dalam hadits Shahihain, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersaba:
“Apabila Tuhan telah selesai memutuskan diantara hamba-hambanya, dan Tuhan ingin mengeluarkan hamba-hambanya yang terjatuh ke Neraka bagi hamba yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya kepada Tuhan (maksudnya Ahli Tauhid), Allahpun memerintahkan para malaikat-Nya untuk mengeluarkan hamba-hamba yang menyembah kepada Tuhan Subhanahu Wata’ala, maka para malaikat mengeluarkan mereka dari Neraka. Malaikat mengetahui tanda-tandanya dari bekas-bekas sujud dari anggota badannya. Dan Tuhan juga telah mengharamkan api neraka untuk tidak memakan bekas-bekas sujud dari anggota tubuh para hambanya. (Shahih, HR. Bukhari (7437), Muslim (182)).
7. Membaca al Qur`an, Mentadabburinya, dan Mengamalkan Isinya
Amalan selanjutnya yaitu membaca Al-Qur’an, mentadabburinya dan mengamalkan isinya. Amalan Al-Qur’an tersebut akan mendatangakan syafa’at bagi mereka yang sungguh-sungguh dalam membaca, memahami dan mengamalkannya. Dari Abi Umamah bahwasannya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda :
"Bacalah al Qur`an. Sesungguhnya al Qur`an akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya…" [HR Muslim, no.804].
8. Tinggal di Madinah, Sabar Tehadap Cobaannya, dan Wafat Disana
Amalan terakhir yang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW ialah tinggal di Madinah, tabah terhadap cobaannya dan wafat di sana. Hal ini telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya. Beliau bersabda:
"Tidaklah seseorang tabah terhadap kesusahannya (Madinah) kemudian dia mati, kecuali saya akan menunjukkan syafa’at padanya, atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat. Jika dia seorang muslim" [HR Muslim, no.1374, 477; dari Abu Sa’id al Khudri].
Maka beruntunglah bagi mereka yang senantiasa bersabar ketika menerima cobaan dikala berada di Madinah. Sebab Rasulullah SAW akan menunjukkan syafa’at kepadanya. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang dari umatku tabah terhadap cobaan Madinah dan kesusahannya, kecuali saya akan menunjukkan syafa’at padanya atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat". [HR Muslim, no.1378, 484; dari Abu Hurairah].
"Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah disana. Sesungguhnya saya akan memberi syafa’at bagi orang yang mati disana". [HR Ahmad, II/74,104; Tirmidzi, no.3917; Ibnu Majah, no.3112; Ibnu Hibban, no. 3741, dari Ibnu Umar. Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan shahih"].
Demikianlah info mengenai amalan yang mendatangkan syafa’at dari Rasulullah SAW. Maka dari itu, sebagai seorang muslim kita harus senantiasa mengamalan amalan di atas, selain biar menerima pahala, syafa’at tersebut juga mampu menjadi saksi amalan kebaikan yang telah kita lakukan selama hidup di dunia.
0 Komentar untuk "Delapan Amalan yang Mendatangkan Syafa’at di Hari Kiamat"