Idulfitri menjadi momentum untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Semua orang menyempatkan diri untuk saling mengunjungi dan bermaaf-maafan. Ajang silaturahmi ini terasa lebih bersahabat dan hangat dengan aneka macam kudapan manis dan beragam hidangan makanan.
Namun momen kebersamaan tersebut menjadi momok angker bagi sebagian kalangan. Yaitu bagi mereka yang masih sendiri dan masih menunggu jodohnya. Bagaimana tidak, pertanyaan ‘kapan nikah’ seolah tidak henti-henti dilontarkan ketika berlebaran.
Hal ini cukup membuat kelabakan. Pasalnya, jodoh menjadi salah satu belakang layar Tuhan yang tidak mampu dipastikan. Namun balasan berikut ini mampu menjadi alternatif ketika pertanyaan kapan nikah ditanyakan. Seperti apa jawabannya?
1. In Shaa Tuhan Secepatnya, Doakan Saja Saja
Untuk balasan pertama, anda mampu menjawabnya dengan kalimat ‘in shaa allah, doakan saja ya’. Biasanya kalimat ini akan membungkam mereka-mereka yang terlalu kepo untuk mempertanyakan yang sebetulnya menjadi urusan Allah. Jangan lupa, untuk tetap berwajah tegas namun dengan senyuman yang lembut. Karena gesture alias bahasa tubuh, serta mimik, akan menentukan seberapa besar bobot dari kata-kata itu.
2. “Sabar Ya, Lagi Nyari yang Sekufu dan Se-Agama”
Candaan memang sering terlontar ketika kebersamaan ketika berlebaran ini. Namun, lagi-lagi mereka yang masih sendiri yang akan menjadi korbannya. Misalnya candaan ibarat ini “Kuliahnya udah, kerja juga udah, nikahnya kapan, kok lama betul”. Pertanyaan ini dijamin bikin nyesek, terlebih kalau si target sudah mempunyai pekerjaan dan cukup umur.
Biasanya ini akan diikuti dengan tawa ringan oleh orang-orang di sekeliling yang membuat hati menjadi lebih teriris. Namun jangan berkecil hati lagi, alasannya yaitu selalu ada balasan cerdas untuk menanggapi orang-orang ini. “Sabar ya, lagi nyari yang sekufu dan se-agama”. In shaa Tuhan orang yang tertawa kecil tadi eksklusif diam.
3. Nanti Kalau Sudah Ketemu Jodohnya, Pasti Nikah, Jangan Lupa Datang ya
Statement lain yang terkadang juga menusuk kalbu yaitu “Jangan terlalu banyak pertimbangan, pilih saja dari yang ada”. Mungkin, seketika itu orang yang masih menunggu jodoh ini berteriak, ‘Bukan Masalah enggan memilih, justru malah ditolak terus om. Hehe, bercanda.
Biasanya orang yang mengeluarkan statement ibarat sudah menikah dan punya anak yang sudah besar, sehingga Ia melupakan susahnya bertemu jodoh. Tidak apa, ada balasan juga yang mampu meredupkan kesombongannya. “Nanti Kalau Sudah Ketemu Jodohnya, Pasti Nikah, Jangan Lupa Datang ya om,”.
4. Saya Tidak Bisa Menjawabnya, Karena Ini menjadi Rahasia Tuhan
Rezeki, umur dan jodoh memang menjadi belakang layar Tuhan dan tidak ada yang tahu kapan datangnya. Namun tetap saja insan memaksakan diri mempertanyakannya kepada sesama insan saja. Seperti pertanyaak kapan nikah ini. Mereka yang bertanya seolah tidak pernah mencicipi penantian dalam menunggu jodoh.
Sehingga dengan mudahnya bertanya dengan begitu selidik yang tidak jarang ditanyakan di hadapan orang ramai. Jika mungkin orang yang bertanya yaitu orang terkahir dalam hari itu yang menanyai anda, maka boleh saja dijawab dengan kalimat berikut. “Saya Tidak Bisa Menjawabnya, Karena Ini menjadi Rahasia Allah”. Sedikit muka masam dan bergegas menuju kamar mampu jadi peringatan biar orang tersebut disuatu ketika tidak rewel mempertanyakan hal yang sama.
5. Kalau Enggak Sabtu, ya Minggu
Orang yang serius mempertanyaan kapan janji nikah kita sekali kali harus dijawab dengan candaan. Misalnya, ‘kapan nikah’, jawab dengan “Kalau Gak Sabtu ya Minggu” kebanyakan tradisi masyarakat Indonesia yang menyelenggarakan janji nikah setiap hari Sabtu dan Minggu. Toh balasan kita juga tidak salah kan...
Bagi yang berlebaran nanti berniat mempertanyakan ini kepada sahabat atau saudara yang belum menikah, maka ingatlah ini. Bahwa semua orang pasti menginginkan pernikahan, bertemu jodohnya dengan cepat, namun apa mau dikata, mereka tidak ada daya dan upaya untuk menjadi sebuah keluarga.
Karena hal itu menjadi belakang layar Tuhan SWT. Lebih baik, doakan dalam hati, biar sahabat kita, adik, keponakan, sepupu dll yang sudah dewasa namun belum dipertemukan jodohnya tersebut segera menikah.
Namun momen kebersamaan tersebut menjadi momok angker bagi sebagian kalangan. Yaitu bagi mereka yang masih sendiri dan masih menunggu jodohnya. Bagaimana tidak, pertanyaan ‘kapan nikah’ seolah tidak henti-henti dilontarkan ketika berlebaran.
1. In Shaa Tuhan Secepatnya, Doakan Saja Saja
Untuk balasan pertama, anda mampu menjawabnya dengan kalimat ‘in shaa allah, doakan saja ya’. Biasanya kalimat ini akan membungkam mereka-mereka yang terlalu kepo untuk mempertanyakan yang sebetulnya menjadi urusan Allah. Jangan lupa, untuk tetap berwajah tegas namun dengan senyuman yang lembut. Karena gesture alias bahasa tubuh, serta mimik, akan menentukan seberapa besar bobot dari kata-kata itu.
2. “Sabar Ya, Lagi Nyari yang Sekufu dan Se-Agama”
Candaan memang sering terlontar ketika kebersamaan ketika berlebaran ini. Namun, lagi-lagi mereka yang masih sendiri yang akan menjadi korbannya. Misalnya candaan ibarat ini “Kuliahnya udah, kerja juga udah, nikahnya kapan, kok lama betul”. Pertanyaan ini dijamin bikin nyesek, terlebih kalau si target sudah mempunyai pekerjaan dan cukup umur.
Biasanya ini akan diikuti dengan tawa ringan oleh orang-orang di sekeliling yang membuat hati menjadi lebih teriris. Namun jangan berkecil hati lagi, alasannya yaitu selalu ada balasan cerdas untuk menanggapi orang-orang ini. “Sabar ya, lagi nyari yang sekufu dan se-agama”. In shaa Tuhan orang yang tertawa kecil tadi eksklusif diam.
3. Nanti Kalau Sudah Ketemu Jodohnya, Pasti Nikah, Jangan Lupa Datang ya
Statement lain yang terkadang juga menusuk kalbu yaitu “Jangan terlalu banyak pertimbangan, pilih saja dari yang ada”. Mungkin, seketika itu orang yang masih menunggu jodoh ini berteriak, ‘Bukan Masalah enggan memilih, justru malah ditolak terus om. Hehe, bercanda.
Biasanya orang yang mengeluarkan statement ibarat sudah menikah dan punya anak yang sudah besar, sehingga Ia melupakan susahnya bertemu jodoh. Tidak apa, ada balasan juga yang mampu meredupkan kesombongannya. “Nanti Kalau Sudah Ketemu Jodohnya, Pasti Nikah, Jangan Lupa Datang ya om,”.
4. Saya Tidak Bisa Menjawabnya, Karena Ini menjadi Rahasia Tuhan
Rezeki, umur dan jodoh memang menjadi belakang layar Tuhan dan tidak ada yang tahu kapan datangnya. Namun tetap saja insan memaksakan diri mempertanyakannya kepada sesama insan saja. Seperti pertanyaak kapan nikah ini. Mereka yang bertanya seolah tidak pernah mencicipi penantian dalam menunggu jodoh.
Sehingga dengan mudahnya bertanya dengan begitu selidik yang tidak jarang ditanyakan di hadapan orang ramai. Jika mungkin orang yang bertanya yaitu orang terkahir dalam hari itu yang menanyai anda, maka boleh saja dijawab dengan kalimat berikut. “Saya Tidak Bisa Menjawabnya, Karena Ini menjadi Rahasia Allah”. Sedikit muka masam dan bergegas menuju kamar mampu jadi peringatan biar orang tersebut disuatu ketika tidak rewel mempertanyakan hal yang sama.
5. Kalau Enggak Sabtu, ya Minggu
Orang yang serius mempertanyaan kapan janji nikah kita sekali kali harus dijawab dengan candaan. Misalnya, ‘kapan nikah’, jawab dengan “Kalau Gak Sabtu ya Minggu” kebanyakan tradisi masyarakat Indonesia yang menyelenggarakan janji nikah setiap hari Sabtu dan Minggu. Toh balasan kita juga tidak salah kan...
Bagi yang berlebaran nanti berniat mempertanyakan ini kepada sahabat atau saudara yang belum menikah, maka ingatlah ini. Bahwa semua orang pasti menginginkan pernikahan, bertemu jodohnya dengan cepat, namun apa mau dikata, mereka tidak ada daya dan upaya untuk menjadi sebuah keluarga.
Karena hal itu menjadi belakang layar Tuhan SWT. Lebih baik, doakan dalam hati, biar sahabat kita, adik, keponakan, sepupu dll yang sudah dewasa namun belum dipertemukan jodohnya tersebut segera menikah.
0 Komentar untuk "Lima Jawaban untuk Pertanyaan ‘Kapan Nikah’ Saat Lebaran"