Setiap insan pasti tidak ingin ketika di alam abadi kelak tinggal di dalam neraka. Lokasi ini penuh dengan siksa, sesuai dengan tanggapan perbuatan buruk yang dilakukan semasa hidup di dunia.
Di katakan Rasulullah SAW bahwa panas api neraka 70 kali lipat dari panasnya api yang ada ketika ini. Sekarang neraka memang tidak berpenghuni. Manusia pun hanya mengetahui lewat Quran dan hadist perihal siksanya yang pedih
Namun tahu kah anda bahwa uap api neraka ternyata sudah kita rasakan ketika sekarang ini? Bahkan dikatakan jikalau uap dari daerah mengerikan tersebut berhembus sebanyak dua kali setiap tahunnya. Seperti apa dan kapan neraka mengeluarkan uapnya ke bumi?
Ternyata uap api neraka yang sudah kita rasakan ketika masih hidup ini adalah dua demam isu yang terjadi di bumi. Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya mengungkapkan jikalau Tuhan SWT mengizinkan neraka untuk menghembuskan hawanya ke dunia.
Kondisi neraka ketika ini dijelaskan dalam hadist ialah menyala-nyala dan saling memperabukan satu bab dengan bab yang lain. Kondisi saling memperabukan ini membuat neraka ingin mengeluarkan sesekali uapnya keluar pintu neraka. Tuhan SWT kemudian mengizinkan salah satu makhluknya ini untuk mengeluarkan uap tersebut.
Uap neraka ini lah yang membuat demam isu di bumi berganti dengan begitu mudahnya. Bisa dicerna dengan logika? Memang susah memahaminya, namun penjelasan Rasulullah SAW berikut ini sangat cukup untuk membuat kita percaya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Neraka mengadu kepada Tuhannya. Ia berkata ’Wahai Tuhanku, sebagian dariku memakan (membakar) sebagian yang lain (Hal ini alasannya ialah neraka masih kosong ketika ini). Maka Tuhan SWT mengizinkan neraka untuk mengeluarkan uapnya sebanyak dua kali, yakni sekali pada demam isu hambar dan sekali pada demam isu panas. Uap tersebut ialah rasa panas yang sangat yang kalian rasakan (pada demam isu panas) dan hambar yang paling menggigit yang kalian rasakan (pada demam isu dingin)”. (Hadits Shahih, HR Bukhori: 512, Muslim: 617, Ibnu Majah: 4319, Ahmad: 7247).
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya 'Apabila panas siang hari tengah menyengat, tangguhkanlah terlebih untuk melakukan shalat alasannya ialah panas yang menyengat itu berasal dari hembusan neraka Jahannam.'' (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Abu Nu'aim disebutkan, ''....dari hembusan neraka atau dari embusan pintu-pintu neraka (yang terbuka).''
Lantas bagaimana mampu neraka yang terkenal dengan panas apinya menghasilkan uap yang mampu mendinginkan bumi? Ternyata neraka tidak hanya menyiksa dengan hawa panas saja. Di daerah penuh siksa ini insan juga akan mendapatkan tanggapan berupa hambar yang menggigit dan merontokkan tulang.
Dari Atsar Abdullah ibnu Abbas: "(Pada hari kiyamat nanti) Penduduk neraka senantiasa di bakar dengan siksa api neraka yang sangat panas, mereka terus menerus beristighotsah (memohon) kepada Tuhan untuk di ganti hawa yang hambar alasannya ialah tidak berpengaruh siksaan yang dideritanya.
Setelah itu balasannya Tuhan datangkan dengan hawa yang sangat hambar di neraka, balasannya tulang-tulang/anggota tubuhnya pada patah/lepas (karena rasa hambar yang mereka derita), lalu mereka meminta lagi untuk di datangkan hawa panas, sampai Tuhan datangkan lagi Api yang panas untuk memperabukan mereka, begitu sterusnya." (Hadits Hasan, HR ibnu Abid Dun-ya, di hasankan oleh Syeikh Ali bin Nayif Asy-Syuhudz dalam kitabnya Al-iman Biyaumil Qiyamati wa Ahlihi (1/164)).
Ulama sepakat jikalau siksa neraka tidak hanya panas saja, namun juga hambar yang begitu menyiksa. Namun, uap neraka yang kita rasakan ketika ini tidak sebanding dengan uap yang akan terasa dari dalam neraka yang sebenarnya. Semoga kita selalu menahan diri dari godaan yang mampu membawa kita ke daerah yang begitu menyiksa tersebut.
Di katakan Rasulullah SAW bahwa panas api neraka 70 kali lipat dari panasnya api yang ada ketika ini. Sekarang neraka memang tidak berpenghuni. Manusia pun hanya mengetahui lewat Quran dan hadist perihal siksanya yang pedih
Ternyata uap api neraka yang sudah kita rasakan ketika masih hidup ini adalah dua demam isu yang terjadi di bumi. Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya mengungkapkan jikalau Tuhan SWT mengizinkan neraka untuk menghembuskan hawanya ke dunia.
Kondisi neraka ketika ini dijelaskan dalam hadist ialah menyala-nyala dan saling memperabukan satu bab dengan bab yang lain. Kondisi saling memperabukan ini membuat neraka ingin mengeluarkan sesekali uapnya keluar pintu neraka. Tuhan SWT kemudian mengizinkan salah satu makhluknya ini untuk mengeluarkan uap tersebut.
Uap neraka ini lah yang membuat demam isu di bumi berganti dengan begitu mudahnya. Bisa dicerna dengan logika? Memang susah memahaminya, namun penjelasan Rasulullah SAW berikut ini sangat cukup untuk membuat kita percaya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Neraka mengadu kepada Tuhannya. Ia berkata ’Wahai Tuhanku, sebagian dariku memakan (membakar) sebagian yang lain (Hal ini alasannya ialah neraka masih kosong ketika ini). Maka Tuhan SWT mengizinkan neraka untuk mengeluarkan uapnya sebanyak dua kali, yakni sekali pada demam isu hambar dan sekali pada demam isu panas. Uap tersebut ialah rasa panas yang sangat yang kalian rasakan (pada demam isu panas) dan hambar yang paling menggigit yang kalian rasakan (pada demam isu dingin)”. (Hadits Shahih, HR Bukhori: 512, Muslim: 617, Ibnu Majah: 4319, Ahmad: 7247).
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya 'Apabila panas siang hari tengah menyengat, tangguhkanlah terlebih untuk melakukan shalat alasannya ialah panas yang menyengat itu berasal dari hembusan neraka Jahannam.'' (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Abu Nu'aim disebutkan, ''....dari hembusan neraka atau dari embusan pintu-pintu neraka (yang terbuka).''
Lantas bagaimana mampu neraka yang terkenal dengan panas apinya menghasilkan uap yang mampu mendinginkan bumi? Ternyata neraka tidak hanya menyiksa dengan hawa panas saja. Di daerah penuh siksa ini insan juga akan mendapatkan tanggapan berupa hambar yang menggigit dan merontokkan tulang.
Dari Atsar Abdullah ibnu Abbas: "(Pada hari kiyamat nanti) Penduduk neraka senantiasa di bakar dengan siksa api neraka yang sangat panas, mereka terus menerus beristighotsah (memohon) kepada Tuhan untuk di ganti hawa yang hambar alasannya ialah tidak berpengaruh siksaan yang dideritanya.
Setelah itu balasannya Tuhan datangkan dengan hawa yang sangat hambar di neraka, balasannya tulang-tulang/anggota tubuhnya pada patah/lepas (karena rasa hambar yang mereka derita), lalu mereka meminta lagi untuk di datangkan hawa panas, sampai Tuhan datangkan lagi Api yang panas untuk memperabukan mereka, begitu sterusnya." (Hadits Hasan, HR ibnu Abid Dun-ya, di hasankan oleh Syeikh Ali bin Nayif Asy-Syuhudz dalam kitabnya Al-iman Biyaumil Qiyamati wa Ahlihi (1/164)).
Ulama sepakat jikalau siksa neraka tidak hanya panas saja, namun juga hambar yang begitu menyiksa. Namun, uap neraka yang kita rasakan ketika ini tidak sebanding dengan uap yang akan terasa dari dalam neraka yang sebenarnya. Semoga kita selalu menahan diri dari godaan yang mampu membawa kita ke daerah yang begitu menyiksa tersebut.
0 Komentar untuk "Beginilah Uap Neraka yang Berhembus ke Dunia"