Inilah Binatang Pembawa Pesan Kiamat

Kiamat merupakan kepastian yang akan dialami oleh alam semesta. Tidak hanya agama yang membicarakannya, kajian para ilmuan juga menyatakan bahwa dunia dan seisinya pada suatu dikala akan mengalami kehancuran.

Dalam Islam, begitu banyak Nabi dan Rasul diutus untuk memberikan wacana kabar tersebut. Tidak ada yang tahu pasti kapan terjadi, namun Yang Mahakuasa SWT sudah menjelaskan wacana tanda-tandanya. Pertanda yang paling terkenal ialah ketika sang surya terbit dari barat.

Ternyata tidak hanya itu, jelang simpulan zaman akan ada binatang asing melata yang muncul dari dalam perut bumi dan bisa berbicara. Binatang ini menawarkan tanda pada wajah manusia, yang menjadi pembeda antara orang beriman dan tidak. Apa binatang ini sebenarnya?

Binatang ini berjulukan Dabbah dan berkali-kali disebut Rasulullah SAW sebagai salah satu tanda dekatnya kiamat. Bahkan Yang Mahakuasa SWT dalam dalilnya juga menjelaskan wacana binatang ini. Hal ini tertera dalam Alquran Surat An-Naml: 82 yang artinya sebagai berikut.

“Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya insan dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)

Rasulullah SAW juga bersabda wacana Dabbah ini dan menjadi salah satu pengingat Umat Islam untuk selalu bertaubat.  Dalam hadist Riwayat Muslim, Rasul menyebut tiga perkara yang kalau ketiganya keluar maka semua taubat dan amal tiada gunanya. Ketiganya ialah terbitnya matahari dari arah barat, Dajjal dan Dabbah.

“Ada tiga perkara yang kalau keluar maka tidak akan memiliki kegunaan lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara itu adalah: terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang bumi.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda : “Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama kali muncul ialah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada insan pada waktu Dhuha. Mana saja yang lebih dahulu muncul, maka yang satunya akan terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR. Muslim)

Beliau pun bersabda : “Bersegeralah kalian berinfak (sebelum datangnya) enam perkara… (beliau menyebutkan di antaranya) dabbah.” (HR. Muslim).

Nantinya setelah keluar, Dabbah akan berbicara kepada insan dan mengabarkan bahwa insan dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Allah. Ia menawarkan tanda pembeda antara orang beriman dan kafir. Tanda untuk orang yang beriman ialah wajah yang bercahaya, sedangkan yang tidak, tandanya diberikan dibagian hidung sebagai tanda kekufurannya.

“Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada insan di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta dia ditanya, ‘Dari siapa kau membeli onta itu?’ Dia menjawab, Dari salah seorang yang dicap wajahnya..” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).

Nantinya Dabbah akan keluar dari Mekkah dari masjid yang paling mulia.  Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dalam Majma’uz Zawaid VIII/ 7-8, dari Hudzaifah bin Asid secara marfu’.

“Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.”

Perbedaan pendapat banyak terjadi di kalangan ulama wacana Dabbah ini.  Dabbah secara bahasa memiliki makna hewan yang berjalan di atas bumi. Beberapa ulama mengatakan bahwa Dabbah ialah anak unta yang disapih dari unta Nabi Shalih.

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari, bahwa Rasulullah saw menyebut wacana dabbah, (lalu ia menuturkan hadits, di dalamnya ada ungkapan)

“Mereka tidak menggembalakannya, melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan maqam (rukun Yamani dan Maqam Ibrahim).”

Kedua, dabbah ialah al-Jassasah yang disebutkan dalam hadits Tamim ad-Dari pada cerita Dajjal. Pendapat ini dinisbatkan kepada Abdullah bin Amru bin ‘Ash. Pendapat ini tidak berpengaruh lantaran sifat-sifat dan apa yang dilakukan oleh si dabbah tidak cocok dengan gambaran al-Jassasah dalam hadits Tamim ad-Dari.

Ketiga, dabbah ialah ular yang mengawasi dinding Ka’bah, yang disambar oleh elang ketika orang-orang Quraisy hendak membangun Ka’bah. Pendapat ini dinisbatkan oleh al-Qurthubi kepada Ibnu ‘Abbas ra. Hanya, ia tidak menyebutkan sumbernya.

Keempat, dabbah ialah insan yang berbicara, mendebat dan membantah orang-orang yang gemar melaksanakan bid’ah dan kekufuran biar mereka berhenti. Agar kalau mereka binasa, mereka binasa dengan keterangan (hujjah) yang nyata.

Kelima, Dabbah ialah basil yang berbahaya yang akan membuat insan menderita. Bakteri tersebut melukai bahkan bisa membunuhnya. Ketika melukai seseorang ia membawa pesan berupa hikmah kepada insan seandainya mereka memiliki hati yang bisa berpikir, sehingga mereka sadar untuk kembali kepada Allah, kepada agamanya dan menekan mereka untuk mendapatkan hujjah. Ini ialah pendapat yang dipegang oleh Abu ‘Ubayyah dalam komentarnya terhadap kitab an-Nihayah/ al-Fitan wal Malahim, karya Ibnu Katsir.

Bagi kita, cukup saja percaya dengan kabar dari insan paling erat dengan Allah, Nabi Muhammad SAW ini. Selebihnya, kita serahkan kepada Yang Mahakuasa yang Mahatahu atas segala yang telah dan akan terjadi.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Inilah Binatang Pembawa Pesan Kiamat"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top